Minggu, 21 Februari 2016

APA MAKNA GHAIB?







 
Image
Apakah Arti Ghaib Secara Etimologi / Lughawiy?
Secara tata bahasa (lughawiy) kata ghoib, menurut lisaanul arab berasal dari kata ghoba (tidak tampak, tidak hadir) kebalikan dari kata hadhoro atau dhoharo (hadir atau nampak). Dalam kamus Lisanul Arab disebutkan bahwa “wal ghaib: kullu ma ghaaba ‘anka”, artinya “ghaib itu adalah sesuatu yang absen / diluar jangkauan Anda”. Maka segala perkara yang ditetapkan bahwa manusia memang tidak mampu menjangkaunya, adalah termasuk perkara yang ghaib.
Secara tata bahasa juga arti ghaib adalah tidak terlihat sebagaimana perkataan “bil ghaib” dalam ayat :
Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatNya (Q.S. Al Faathir [35] : 18) Perkataan “yakhsyauna robbahum bil ghoib artinya adalah takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatNya. Maka istilah ghaib di sini adalah tidak melihatNya
الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَهُم مِّنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُونَ
Yaitu orang yang takut akan adzab Tuhannya walaupun mereka tidak melihatNya (QS. 21:49)
 Ghaib juga berarti ada, tapi tidak diketahui kecuali Allah saja seperti pada (QS. 27:65)
قُل لاَّيَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ الْغَيْبَ إِلاَّ اللهُ
Perkataan “ghoib” pada ayat di atas, diapit sebelumnya dengan kata “laa ya’lamu” dan berikutnya dengan kata “illa Allah”.
Apakah Arti Ghaib Secara Istilah / Maknawiy ?
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka (Q.S. Al-Baqarah : 2-3)

Menjelaskan ayat di atas tafsir Jalalain mengatakan yang dimaksud dengan hal ghaib dalam ayat itu adalah masalah hari kiamat, surga dan neraka.
Dia adalah Tuhan Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. (Q.S. Al-Jin : 26)
Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang ghaib, sehingga dia mengetahui (apa yang dikatakan)? (Q.S. An-Najm [53] : 35)
Katakanlah: “Wahai Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui barang ghaib dan yang nyata, Engkaulah Yang memutuskan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka memperselisihkannya (Q.S. Az-Zumar [39] : 46)
Menurut Jalalluddin Asy Suyuthi yang dimaksud dengan hal ghaib yang hanya Allah saja yang mengetahui itu meliputi 5 hal yaitu : Kiamat, Hujan (cuaca), Kondisi Janin Dalam Rahim, Rejeki, Dan Kematian. Hal ini berdasarkan firman Allah sbb :
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati” (Q.S. Luqman [31] : 34)
Diperkuat lagi dengan ayat lainnya bahwa di antara hal ghaib adalah masalah kematian, kapan manusia mati, dan bagaimana manusia mati, di belahan bumi mana manusia mati.


Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan. (Q.S. Saba [34] : 14)
Diperkuat lagi dengan ayat lainnya bahwa di antara hal ghaib adalah masalah kiamat,
Dan orang-orang yang kafir berkata: “Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami.” Katakanlah: “Pasti datang, demi Tuhanku Yang Mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu (Q.S. Saba [34] : 3)
Seorang ulama Syiria, Sa’id Hawwa berkata dalam kitab tafsirnya, bahwa setan adalah salah satu zat yang ghaib, kita beriman kepadanya (percaya akan adanya setan). Kita juga beriman kepada semua yang ghaib yang diberitahukan melalui teks-teks agama kepada kita. Kita memperlakukan hal-hal yang ghaib sesuai tuntunan firman Allah dan hadits Rasul. (Al Asas fii Tafsir Jilid I)